Kasih melindungi semua orang dan semua hal yang kita kasihi. Kata menutupi disini lebih tepat kalau diterjemahkan melindungi.
Kalau kasih ini ada dalam keluarga, semuanya jadi terbuka dan apa adanya. Ini adalah sikap yang menghindari kemunafikan/kepura-puraan. Tuhan Yesus memiliki jenis kasih yang seperti ini – Mat.9:35.ģ.Kasih bersukacita dengan kebenaran – ayat 6Īrtinya, selalu berusaha melakukan dan bertindak yang benar. Memiliki empati atas penderitaan orang lain. Selalu berusaha membuat keuntungan bagi orang lain. Kalau ini diterapkan dalam keluarga akan menjadi fondasi yang kokoh bagi kelanggengan keluarga.Īrtinya selalu menunjukkan kemurahan dan kebaikkan hati kepada semua orang. Jadi,kasih itu sabar dalam penderitaan dan tidak suka membalas dendam!
Memiliki kapasitas untuk menerima keadaan buruk dan tidak bermaksud membalas dendam pada orang yang menyakiti! makrothymia) disini adalah mampu menahan penderitaan yang cukup lama. Sisi positif dipaparkan Paulus secara gambling dengan ungkapan yang indah. Kalau kasih seperti ini ada dalam keluarga, maka keluarga akan bersatu. Semua kesalahan dilupakan dan diampuni.Īkibatnya : semua merasa damai satu dengan yang lainya!Ĩ.Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilanĪrtinya, kasih itu tidak pernah bergembira ketika orang lain jadi korban! Kasih itu berarti memiliki empati bagi orang lain. Kasih yang demikian membuat keluarga jadi tenang, harmonis. Kasih itu tidak pendendam dan tidak mengungkit-ungkit kesalahan orang lain. Rumah tangga akan lebih stabil kalau masing-masing anggotanya bisa meredam amarah yang berlebihan!ħ.Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain (b) Kalau marah ngomong yang menyakitkan hati ( akibatnya timbul dendam). Tentu rumah tangga ada pertengkaran, tapi kalau pertengkaran itu sudah sampai taraf main pukul, itu sudah diluar batas keajaran. (a)Bertengkar sampai mukul (banyak yang akhirnya menyesal) Contoh-contoh berikut ini perlu direnungkan : Sikap mudah marah ini bisa membuat huubungan berantakan dan kadang malah akibatnya fatal. Yang dimaksud pemarah disini adalah mudah terprovokasi (terusik), mudah tersinggung, panas hati! (b) Merusak hubungan orang tua – anak (karena tdak ada kebebasan sama sekali) (a) Merusak hubungan suami – istri (karena hanya memikirkan kepentingan sendiri) Keluarga akan harmonis kalau masing-masing pihak di dalamnya menjaga diri mereka dari melakukan hal-hal yang tidak sopan/pantas!ĥ.Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiriĪrtinya kasih itu tidak selfish (hanya memikirkan diri sendiri)! Kasih juga tidak posesif (menguasai secara mutlak)! Sikap selfish dan posesif akan merusak keluarga : (c) Tidak mengeluarkan kata-kata yang jorok dan kotor.dsb (b) Mengumbar kejelekan suami di depan umum Kasih tidak melakukan hal-hal yang tidak pantas dan memalukan, seperti : Ketika suami-istri sama-sama rendah hati maka keluarga akan dilipahi banyak anugerah (kemudahan) oleh Tuhan! Orang yang tidak sombong sangat dikasihi (diberi anugerah) Tuhan, tetapi orang sombong dibenci Tuhan – Yak.4:6 Lawan dari sombong adalah rendah hati! Orang yang memiliki kasih tidak akan menyombongan diri, tapi merendahkan hati! Ia bersedia melayani pasangannya, daripada minta dilayani! Mengurus rumah, sama sulitnya dengan mencari nafkah! Tidak memamerkan kelebihan dan sumbangsih pribadi! Suami – istri tidak boleh memamerkan diri sebagai yang paling berharga dalam kehidupan keluarga! Semuanya punya peran, semuanya sama-sama berjasa. Kasih yang sejati tidak suka memamerkan diri. Nah, kasih yang sejati tidak cemburu dan tidak iri hati pada sesama anggota keluarga! Suami bukanlah saingan istri, demikian juga sebaliknya! Suami istri harus saling melengkapi bukannya saling mengungguli!Ģ.Kasih itu tidak memegahkan diri (ayat 4) Semua orang ingin menjadi yang pertama! Roh ”bersaing” ada dimana-mana. Mari kita lihat satu persatu-satu :Ĭemburu dan iri hati akan merusak kehidupan – termasuk kehidupan keluarga! Hari-hari ini kita hidup dalam suasana dimana kecemburuan dan iri hati ada dimana-mana. Rasul Paulus menguraikan kasih itu dari berbagai sudut. Kali ini kita akan mengupas sisi-sisi kasih Agape ini menurut pemahaman Rasul Paulus. Kasih ini amat diperlukan dalam keluarga karena hanya jenis kasih ini yang bisa memberi kestabilan hubungan antar angota keluarga! Ralph Waldo Emerson seorang Filsuf modern mengatakan :”Umat manusia mencintai seorang pencinta (lovers) !” Paulus menguraikan kasih ini dengan sangat indah dan mempesona. Salah satu dasar dari fondasi keluarga adalah : kasih yang bersedia berkorban! Kasih yang bersedia memberi dan tidak menuntut balik! Kasih ini selalu berusaha melihat kebaikan dalam diri orang lain! Kasih ini adalah kasih Agape.
0 kommentar(er)
